Selesai Ramadhan Selesai Juga Al-Qur'annya?

 24 Mei 2021

Gambar tidak ada hubungannya dengan tema 


Alhamdulillah kita telah melewati bulan Ramadhan 1442 H dan hari ini memasuki 12 Syawal 1442 H, tentu tulisan ini sangat terlambat jika dibilang untuk menyambut hari raya Idul Fithri, jadi tulisan ini bukan untuk menyambut akan tetapi untuk mengingatkan saja.

Postinganku sebelumnya menyangkut tentang program Ramadhan dan bagaimana sikap kita ba'da Ramadhan, apakah kita mendapatkan ijazah Taqwa dari pendidikan Ramadhan tersebut atau kita hanya menganggap ibadah dibulan Ramadhan itu hanya sebagai ibadah musiman yang saat masuk kita berlomba lomba dan saat keluar Ramadhan kita kembali kerutinitas biasa.

Kalau kebiasaan Ramadhan masih kita bawa dan masih terbiasa melaksanakan program yang sama seperti Ramadhan, berarti pendidikan Ramadhan sukses membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik, tapi jika sebaliknya, alangkah merugilah kita.

Berhubung ini masih di bulan Syawal, silahkan disambung dengan puasa 6 hari dibulan Syawal agar kita mendapat pahala puasa setahun penuh dan lakukan lagi kegiatan kegiatan yang kita lakukan dibulan Ramadhan kemarin. Silahkan dipilih, mau puasa 6 hari berturut turut, dipisah senin-kamis selama 3 pekan, atau 2 hari puasa, 2 hari tidak 2 hari puasa lagi, silahkan asal masih dibulan Syawal, tapi ingat, jika ada puasa yang bolong, di ganti dulu puasa wajibnya baru puasa Syawal.

Jika selama Ramadhan kemarin kita bisa khatam Qur'an karena ikut tadarus di mesjid atau musholla, kalau bisa kita lanjutkan program Al Qur'an kita, setidaknya setengah target dari bulan Ramadhan kemarin, kebiasaan itu ada karena dipaksa, kalau tidak dipaksa susah untuk terbiasa dan kalau tidak terbiasa tidak akan bisa menjadi kebiasaan. Ingatlah kawan kawan bahwa Al Qur'an akan datang sebagai syafa'at atau penolong di "Yaumil Mahsyar" nanti.

Walaupun terhitung terlambat, tetap aku akan mengucapkan "Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Shiyamana Wa Shiyamakum" jika ada tulisanku yang menyinggung kalian, aku mohon maaf.


By Blank