Aliran Rezeki Uang Orang Islam

26 April 2016

Entahmengapa aku terfikir hal seperti ini, aku rasa jika kita para umat islam sadar akan hal ini, tak akan ada lagi saudara saudara kita yang miskin.

Coba fikirkan berapa banyak pengusaha yang kaya, jika mereka mengeluarkan zakatnya, baik itu zakat fitrah ataupun zakat mal, diantara satu daerah saja misalnya, mungkin daerah tersebut tak ada lagi orang islam yang miskin.


Tak usah dulu kita bayangkan yang besar, umpamakan saja dari pengusaha dan pedagang suatu daerah tersebut zakat malnya sekitar 20 juta saja, aku rasa itu sudah cukup untuk membantu para fakir miskin dan yatim piatu, mungkin masyarakat di daerah tersebut hidupnya akan sejahtera.

Pelantikan Anggota Kelompok Belajar Multimedia STMIK Amik Riau (KERTAS)


16 April 2016
Foto Bersama Angkatan Pertama KERTAS
Setelah melewati banyak tahap untuk menjadi anggota KERTAS (Kelompok Belajar STMIK Amik Riau) akhirnya pada tanggal 4 April 2016 kemarin calon anggota KERTAS telah dilantik menjadi anggota angkatan I KERTAS. 

Mulai dari tahap Pendaftaran, saat Riau sedang dilanda asap kemarin,
Stand Pendaftaran KERTAS

STMIK Amik Riau kedatangan Tim BAWASLU PROV Riau

16 April 2016
Pada tanggal 11 April 2016, tepatnya pada hari Senin kemarin STMIK Amik Riau kedatangan tamu dari BAWASLU (Badan Pengawas Pemilihan Umum) PROVINSI Riau, mereka mengadakan seminar tentang pentingnya peran mahasiswa dalam keikutsertaan dan juga dalam membantu pengawasan terhadap kegiatan PEMILU (Pemilihan Umum).

Pembicaranya ada 3 orang yaitu Pak Rusidi Rusdin, S.Ag, M.Pd.I, Bu Fitri Heriyanti, S.IP dan Pak Edy Syariffudin, S.Ag. Pesertanya adalah mahasiswa dari STMIK Amik Riau yang berjumlah 20 orang, karena di STMIK Amik Riau ada 4 Organisasi Kemahasiswaan (BEM, BLM, FOSKOM dan WANAPALHI), jadi Pak Dwi Haryono, M.Kom, selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan meminta perwakilan 5 orang dari masing masing organisasi.

Menunggu Hancur Perlahan


Jangan lagi tebang hutan itu
Jangan lagi kotori sungai itu
Jangan lagi serak sampah itu

Jangan lagi langgar lampu lalu lintas
Jangan lagi kebutkebutan dijalan
Jangan lagi egois berkenderaan

Jangan lagi makan uang rakyat
Jangan lagi ada suapmenyuap
Jangan lagi sembunyikan kebohongan

Jangan lagi menindas yang kecil
Jangan lagi hancurkan kepercayaan orang
Jangan lagi pentingkan dirisendiri

Dunia ini sudah semakin kacau
Yang kaya makin kaya
Yang miskin makin miskin
Yang pintar membodohi Sibodoh
Yang bodoh tetap dengan kebodohan
Kebohongan sudah mendarahdaging
Bagaimana tidak orangtua itu yang ajari anaknya

Bagaimana bencana tak datang
Pohon yang berikan nafas ditebang
Sampah dengan rasa tanpa dosa dibuang sembarang
Otak mereka dulu mungkin ada, sekarang hilang
Penguasa yang punya banyak uang yang menang
Kita sendiri yang ingin Tuhan berang
Diturunkanlah bencana bandang
Dan gempapun datang
Tsunamipun tak ketinggalan ikut menerjang
Bumi ini tinggal menunggu waktu untuk hancur perlahan

Prima Eko Putra
Pekanbaru, 16 April 2016

Perih Juga Mendengarnya

10 April 2016

Hari Jum'at kemaren pulang kampung ke Buatan II Siak, jadi Ibu sama Bapak pas lagi membahas kelanjutan sekolah adikku yang bungsu yaitu 'Ariq Fakhrizan, adik rencananya mau dimasukkan ke Islamic Center Siak, pembelajaran seperti Pondok Pesantren gitu, jadi lihat lihat brosur dan juga survei biaya, ternyata untuk biaya sekaligus pendaftaran menghabiskan sekitar 1,5 juta. Setelah mikir lama, Bapak nanya ke Aku, "Eko ado setahun lagi Ko?" pertanyaan Bapak yang kali ini mungkin susah untuk Aku jawab, karena aku mikirkan masih banyak matakuliah yang belum diambil ataupun yang harus diulang. Jadi Aku meyakinkan Bapak, "InsyaAllah Pak, tahun depan selesai, Ngapo gitu Pak?" Aku bertanya basa basi aja, soalnya Aku sudah tahu arah pembicaraan ini. "Kalau tahun depan belum tamat, Bapak tak sanggup lagi do." Kalimat ini yang membuat Aku perih, mau tidak mau tahun depan sudah harus tamat, sedangkan kuliahku?????