Perih Juga Mendengarnya

10 April 2016

Hari Jum'at kemaren pulang kampung ke Buatan II Siak, jadi Ibu sama Bapak pas lagi membahas kelanjutan sekolah adikku yang bungsu yaitu 'Ariq Fakhrizan, adik rencananya mau dimasukkan ke Islamic Center Siak, pembelajaran seperti Pondok Pesantren gitu, jadi lihat lihat brosur dan juga survei biaya, ternyata untuk biaya sekaligus pendaftaran menghabiskan sekitar 1,5 juta. Setelah mikir lama, Bapak nanya ke Aku, "Eko ado setahun lagi Ko?" pertanyaan Bapak yang kali ini mungkin susah untuk Aku jawab, karena aku mikirkan masih banyak matakuliah yang belum diambil ataupun yang harus diulang. Jadi Aku meyakinkan Bapak, "InsyaAllah Pak, tahun depan selesai, Ngapo gitu Pak?" Aku bertanya basa basi aja, soalnya Aku sudah tahu arah pembicaraan ini. "Kalau tahun depan belum tamat, Bapak tak sanggup lagi do." Kalimat ini yang membuat Aku perih, mau tidak mau tahun depan sudah harus tamat, sedangkan kuliahku?????

Malam itu fikiranku flashback tentang berapa lama sudah Aku main main dalam kuliah ini, banyak absen dan bahkan ah sudahlah mungkin tidak harus Aku ceritakan, dengan pernyataanku yang seperti itu setidaknya Aku sudah janji kepada diriku dan Bapak untuk tamat tahun depan, karena adik adikku juga butuh uang sekolah dan kuliah, sedangkan Bapak sekarang sedang berada dimasa sulit, dimana minyak sekarang harganya sedang turun dan perusahaan tempat Bapak bekerja ada berita ingin ditutup, Aku langsung berfikir nasib kuliahku seperti apa nantinya. Sekarang aku berada di semester 8 yang mana seharusnya Aku sudah harus tamat, tapi.... Ahh...

Mudah mudahan kesininya Bapak dikasi rezeki lebih oleh Allah, Aamiin, dan Aku juga diberi kemudahan dalam menyelesaikan studiku. Seharusnya biaya kuliah dan sekolah adik adikku sudah menjadi tanggung jawabku, maafkan Eko Pak belum bisa bantu, ya setidaknya Eko bantu dengan cepat tamat.

By Blank

No comments:

Post a Comment