16 Juni 2021
Tepat pada tanggal 5 Juni 2021 kemarin aku melangsungkan pernikahan, baru sempat posting setelah 2 pekan pernikahanku, karena ada beberapa hal yang mungkin juga mempengaruhi postingan ini sehingga telat postingnya.
Pertama, pada hari seninnya yaitu H-5 hpku Samsung Galaxy A21S ku hilang diambil orang, jadilah aku susah berkomunikasi dengan teman temanku, bahkan teman teman SMP, teman teman SMK dan teman teman kuliah tidak sempat kuundang, aku tahu mereka pasti menunggu nunggu undanganku, tapi apa boleh dikata, selain aku sibuk ngurusi pernikahan, hpku juga hilang jadi pikiranku bercabang ketika itu.
Kedua, kehidupan setelah menikah tidak lah sama seperti saat sendiri, aku tidak bisa lagi bertindak sesukaku, keputusan yang kuambil harus dipertimbangkan berdasarkan prioritas, jika aku hanya mengikuti keinginanku sendiri, berarti aku orang yang egois. Nah jadi selama 2 pekan ini aku sedang dalam proses adaptasi dengan pola hidup baru, lingkungan baru, cara pandang baru dan ada lagi yang memang harus kuadaptasikan. Aku tidak bisa pulang malam malam dari sekolah lagi hanya untuk me time ku.
Ketiga, aku sudah menjadi kepala keluarga, yang kutanggungjawabi bukan diriku sendiri lagi, aku bertanggung jawab atas anak orang yang sudah kunikahi. Aku belajar bagaimana siklus kehidupannya untuk membiasakan diri, jadi baru sempat untuk menulis blog sekarang.
Untuk acara akad dan resepsi dilakukan di tanggal dan hari yang sama, ini juga menjadi kendala dan dilema, mengingat izin untuk melaksanakan resepsi sangat dibatasi oleh satgas COVID-19, bahkan H-4 itu, keputusan masih bisa berubah, antara jadi dilaksanakan atau ditunda, secara. . . semua sudah dibooking, baik itu dari WO nya, katering dan lainnya, itu sangat membuat dilema.
Malam sebelum akad aku berkumpul dengan keluarga, karena H-2 bapak dan ibuku sudah sampai di Pekanbaru, H-1 rombongan dari Teluk Mesjid sampai juga di Pekanbaru, jadi dirumah sangatlah ramai. untungnya rumah itu cukup untuk menyambut keluarga BESAR ku.
Dari pagi hari H, rombongan dari Buatan II juga sampai, sambil membawakan sarapan untuk kami yang ada di Pekanbaru, sebenarnya mereka sudah sampai juga H-1, tapi titik kumpulnya beda, yang rombongan dari Buatan II berkumpul di rumah kak Tuti yang merupakan kakak sepupuku. Jam 8 aku sudah siap siap untuk berangkat, karena kata Pak KUA, aku sudah harus standby sebelum jam 9, jadi lah aku sampai di rumah istriku kemarin itu pukul setengah 9, agar tidak terlambat. Untuk ijab kabul aku sudah latihan berkali kali dan minta doa sama Allah Ta'ala agar dimudahkan dan Alhamdulillah Ijab kabulnya lancar tiada hambatan. "Aku terima nikah Fitri Ramadhani dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan sebentuk cincin emas tunai" begitu kalimat itu selesai dan saksi berkata sah, aku sudah resmi menjadi suami dan segala tanggung jawab ayahnya atasnya telah berpindah kepadaku.
Setelah itu resepsi berjalan seperti apa adanya, ada tamu ada penerima tamu, ada hidangan, ada pengantin, ada fotografer, ada mertua, ada ipar, yah layaknya resepsi pernikahan, dan hari itu aku dan istriku adalah dua insan yang sedang berbahagia, dan keluarga kami juga dua keluarga yang sedang berbahagia. Jam 4 an aku dan istri sudah ganti baju ke baju biasa, karena merasa tamu sudah tidak ada lagi yang datang, eh ternyata, masih ada beberapa teman yang baru datang jam 5 an dan bahkan ada yang sampai malam, jadi lah mereka berfoto dengan kami dengan tanpa baju pengantin.
Untuk teman teman yang tak sempat kuundang, aku minta maaf. Untuk teman temanku yang sudah datang aku ucapkan terima kasih, dan bagi teman temanku yang belum sempat datang aku mohon doanya.
Untuk sekarang aku tinggal di rumah mertuaku dulu, sembari mengakrabkan diri dan beradaptasi, mungkin sebulan, setelah itu aku dan istriku akan tinggal di rumah atau kontrakan nantinya, mencoba hidup mandiri berdua, membangun rumah tangga dari nol.
Oiya aku belum bilang nama istriku, namanya Fitri Ramadhani, orang yang akan menemaniku sepanjang hidupku insyaAllah. Semoga kami bisa menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Aamiin.
Sekian dulu dariku
By Blank
No comments:
Post a Comment