Berpetualang : Pendakian Gunung Merapi (19-22 Agustus 2020) Bagian 1

 3 Maret 2022

Dokumentasi di Pintu Masuk G. Marapi

Cerita ini harusnya terbit pada tahun 2020, karena satu dan lain hal jadilah cerita ini harus kuceritakan di tahun 2022, 2 tahun setelah kegiatan tersebut berlangsung. Mungkin nanti saat cerita, ada beberapa yang terlupa, maklum saja ya. Tapi itulah indahnya perjalanan, biasanya cerita itu susah untuk dilupakan.

Langsung saja kita menuju TKP, aku ceritakan perhari saja agar mudah dan runut ceritanya. Sebelum ke cerita aku akan berikan latarnya sedikit. Pendakian ini terjadi karena ada inisiasi dari Bapak Yayasan Al Fatih Pekanbaru, yaitu Pak Abrar. Beliau juga ingin ikut pergi mendaki tersebut, tapi menjelang hari H malah beliau tidak bisa ikut.

Tim yang berangkat kemarin berjumlah 7 orang dengan formasi Ustadz Affan sebagai driver, karena diantara kami yang punya SIM cuma beliau, selanjutnya Ustadz Angga, Ustadz Said, Ustadz Ardi, Ustadz Dayu, Ustadz Muslim, dan aku sendiri Ustadz Eko. Sepekan sebelumnya kami sudah briefing tentang perlengkapan dan juga sudah sum sum untuk iuran dana keberangkatan dan persiapan lainnya. So Check It Out!

Tanggal 19 Agustus 2020

Sorenya setelah pulang sekolah kami langsung menyiapkan perlengkapan dan packing barang, berkumpul disekolah kembali setelah sholat Ashar, aku dan Ustadz Said bertugas menjemput mobil yang disewa ke Rumbai nun jauh disana, itu pertama kalinya aku kerumah Ustadz Said, cukup jauh juga ternyata, aku berfikir dari jam berapa kawan ni berangkat dari rumahnya ya? sementara jam masuk sekolah jam 6:45 wib. Cukup lama kami menunggu mobil yang akan dirental ini, karena mobil yang akan kami sewa ini adalah mobil tetangganya Ustadz Said, lama karena mobilnya dibawa tetangganya ke Jalan Sudirman sana, jadi kami harus menunggu beberapa jam, sementara itu aku dan Ustadz Said istirahat sebentar dirumahnya Ustadz Said, begitu mobilnya datang langsung saja kami tancap gas menuju ke sekolah, tentunya yang bawa mobil adalah Ustadz Said, aku belum terlalu mahir untuk membawa didalam kota.

Sesampainya disekolah, kawan kawan yang lain telah selesai packing, tinggal aku dan Ustadz Said yang belum, kami packing sebentar lalu berangkat. Berangkat dari sekolah mungkin sudah sekitar jam setengah sepuluh malam dan itu belum langsung berangkat ada barang outdoor yang ingin kami sewakan yaitu tenda. Kami menuju Shelter Adventure Riau, itu usahanya seniorku di Wanapalhi, setelah menyewa beberapa barang dan jam menunjukkan sekitar jam 11 malam, kami putuskan untuk makan nasi goreng dulu sebelum berangkat. setelah itu barulah berangkat dari Panam sekitar jam 12 malam. Begitu berangkat Ustadz Dayu sudah menghilang dari peradaban, dia tidur sepanjang perjalanan, terbangunnya hanya ketika kami berhenti beli jajan

Tanggal 20 Agustus 2020

Sekitar jam 3 an subuh, kami berhenti sejenak di SPBU Pangkalan, aku lupa nama tempat pastinya SPBU tersebut berada disebelah kanan jalan jika kita dari Pekanbaru menuju Sumbar, istirahat sebentar karena Ustadz Affan mengantuk dan ingin tidur sejenak, karena diantara kami belum ada yang pernah nyetir mobil untuk jalan jauh, jadi tak ada driver cadangan. Setelah istirahat sebentar lalu kami lanjut lagi perjalanan tersebut, kami sholat subuh di musholla setelah kelok 9, itu sekitar jam 5 an. 

Perjalanan dilanjutkan kami memutuskan untuk sarapan didekat jam gadang, bukan di jam gadangnya tapi disekitaran situlah pokoknya, "Mie Pangsit Bukit Apit" nama tempatnya. setelah sarapan dan sebagainya barulah bersiap menuju kaki gunung Merapi, sebelum masuk ke simpang jalur gunung merapi, Ustadz Said ada urusan ke toilet sebentar, jadi kami mampir dulu di mesjid dekat pasar Limapuluh Koto.

Kami sampai di pos registrasi Gunung Merapi sekitar jam 7 an, tim istirahat sebentar di musholla dekat tempat parkir, bagi yang pernah mendaki Merapi pasti tahu dengan musholla tersebut. Teman teman sedang istirahat, tiba tiba ustadz Dayu mengatakan "Ayolah berangkat lagi, dah lama ni kita istirahat." padahal dia selama di mobil tidur aja, sedangkan yang lain berjaga menemani ust Affan bercerita agar sopir tidak mengantuk. Setelah istirahat sekitar satu jam, kami bersiap melakukan registrasi dan kamipun melanjutkan perjalanan. Seperti orang-orang pada umumnya saat melakukan pendakian, diawal awal masih semangat untuk mendokumentasikan perjalanan, tapi lihat saja nanti.
Sekitar jam setengah 12 kami tiba di pesanggrahan, kami putuskan untuk istirahat makan siang dulu sekalian sholat agar nanti tak memikirkan itu lagi, jadilah kami melanjutkan perjalanan sekitar setengah dua siang dari pesanggrahan, banyak candaan yang dilontarkan ketika perjalanan, disela sela itu juga banyak istirahatnya, karena jika penat satu orang tim harus berhenti, tidak boleh ada yang duluan.

Tim sampai di cadas dan mendirikan tenda sekitar setengah enam, sudah hampir gelap, kami briefing bagi tugas agar waktu terpakai maksimal. setelah selesai mendirikan tenda, kami lanjutkan masak dan makan, kebetulan dekat tenda kami ada pondok jualan yang sedang tidak digunakan, kami masak menumpang disana, lagi pula disitu sudah tersedia seperti kursi meja dan lain lainnya yang dapat kami manfaatkan. Setelah selesai makan kami mencoba mengobrol sebentar dekat pondok tersebut setelah itu barulah bersiap untuk istirahat, karena besoknya subuh subuh harus sudah bergerak menuju puncak.

21 Agustus 2020

Berada di ketinggian gunung membuat kami merasakan kedinginan yang lebih dari biasanya, walaupun aku sudah terhitung beberapa kali ke gunung, tetap saja aku juga merasa dingin yang sama dengan yang dirasakan oleh kawan kawanku, ada yang tersentak jam 2 malam, ada yang terbangun jam 3 itulah yang terjadi di gunung, jadi kalau perlengkapannya tidak siap, bahayanya atau resikonya adalah kita bisa saja terkena hipotermia. Tenda kami bagi 2, Ustadz Affan dan Ustadz Ardi berada ditenda yang sama denganku karena kami bertiga dinilai mempunyai badan yang cukup BIG, sedangkan 4 yang lainnya ditenda satu lagi yang orangnya badannya kurus kurus.
Sekitar jam setengah lima kami sudah bangun dari tidur, melaksanakan sholat subuh, lalu siap siap untuk ke puncak Gunung Merapi, tenda dan beberapa barang lainnya ditinggal, yang dibawa hanya satu tas backpack dan tas samping untuk tempat bahan masakan yang akan dimakan diatas nanti sekalian sarapan dan juga tas untuk barang barang berharga lainnya seperti HP dan dompet.

Dari tenda sekitar jam 5 an kami mulai mendaki ke puncak, dari cadas ke puncak memakan waktu sekitar satu jam setengah, kami sampai di tugu Abel sekitar jam tujuh. Setelah sampai diatas dan mengabadikan momen, kami briefing sebentar untuk membagi tugas, ada yang mengambil air dan ada yang membawa tim menunggu dilapangan. Karena yang pernah ke Merapi ada 4 orang, jadi kami bagi timnya Ustadz Angga, Ustadz Said dan aku yang akan pergi mencari air, sedangkan 4 lainnya kami titipkan amanah ke Ustadz Dayu, karena menurut ceritanya beliau sudah pernah mendaki Gunung Merapi, seiring berpisahnya tim kami yang masih bisa melihat dari kejauhan kemana arah yang mereka tuju, harusnya mereka berhenti ketika sampai di lapangan, tapi kami lihat dari kejauhan mereka tetap lanjut mengarah ke puncak, kami yang khawatir akhirnya memanggil kembali tim tadi, Ustadz Dayu memang sudah pernah ke Gunung Merapi tapi, tidak sampai ke puncak, hanya sampai cadas karena waktu itu temannya ada yang sakit dan mereka tidak jadi ke puncak, jadi pendakian kali ini adalah pertama kalinya beliau sampai di puncak, dengan begitu tim mereka akhirnya ikut dengan kami tapi mereka kami arahkan agar menunggu di sebuah tempat yang mudah dilihat sementara kami mengambil air.
Sepulangnya dari mengambil air, mereka tidak berada ditempat tadi lagi, kami jadi kehilangan, untung aku melihat tulisan jejak dari mereka di tanah itu tertulis, Tim Al Kindi pindah kelapangan, setelah kami telusuri keatas ternyata mereka sedang istirahat tidak jauh dari tempat tulisan itu. alasan mereka pindah karena tadi kabut yang menghalangi pandangan, jadi mereka mencoba mencari tempat yang mereka anggap aman. Kami sarapan dengan PopMie yang sudah diagendakan untuk sarapan pagi ini, beserta Energen dan roti Roma untuk menambah stamina, karena kalau hanya PopMie takutnya tenaganya kurang. 

Kulanjutkan di postingan berikutnya >>> Pendakian Gunung Marapi Bagian 2

At Jembatan Bambu

Istirahat di Pesanggrahan


2 comments: