Kepada Anakku Tersayang Part 5

 10 April 2022

Nak, saat Abi menulis ini, kamu berusia 39 pekan dalam kandungan Umi, artinya tinggal menghitung hari kamu akan hadir menemani kami nak. Abi dan Umi memutuskan untuk pindah sementara ke rumah nenekmu di Jalan Hibrida No.9. Alasannya adalah agar ada yang jagain Umi ketika Abi kerja, takutnya ketika Abi sedang kerja dan itu hari lahirmu, jika tidak ada orang disekitar Umi tentulah akan sangat kesulitan Umimu nak. 

Pada hari Sabtu 19 Maret kemarin kami cek USG lagi untuk yang terakhir kalinya kata Umi, dia ingin memastikan bahwa kamu baik baik saja nak, Umimu sangat khawatir tentang keadaanmu, kami juga sudah berkonsultasi dengan bidanmu nak, Bidan Anri namanya. Umimu sudah tak sabar menunggumu nak, setiap hari kamu diajak ngobrol oleh Umi meskipun masih dalam kandungan, karena itu salah satu cara yang diajarkan oleh Bu Bidan agar terjalin komunikasi antar ibu dan calon bayi. 

Makin kesini kamu bertambah besar nak, perut Umi juga bertambah besar yang menyebabkan dia susah untuk bergerak, bahkan dari berbaring hendak ke duduk saja membutuhkan waktu yang lama. Kamu juga sudah memberikan tanda tanda kontraksi kontraksi palsu yang mana itu menandakan hari lahirmu sudah dekat. Kadang ada masanya Umimu sudah lelah menunggu, namun yang terjadi hanya kontraksi palsu lagi dan lagi.

Kamu tahu nak? kegiatan Umimu sekarang? Pagi pagi sekali setelah sholat Subuh, kami mengukur jalan, agar kamu terus masuk ke panggul Umimu dan mempercepat proses lahiran, siang harinya setelah Abi pergi kesekolah Umimu melakukan segala pekerjaan rumah, menyapu, mencuci, membereskan segala yang perlu dibereskan, Abi sudah pesan agar jangan terlalu capek, tapi namanya juga Umimu, selagi ada yang mengganggu matanya, semuanya diselesaikan. Setelah itu dia bermain dengan Gym Ball yang kami pinjam dari Mak Ngah mu, Mak Ngah Ayi, segala macam senam ibu hamil dilakukan oleh Umimu, itu semua demi agar kamu cepat keluar nak.

Abi hanya bisa memberikan afirmasi afirmasi positif, motivasi, dan kata kata penyemangat lainnya agar Umimu tidak stress, karena kalau dia stress akan berefek ke kamu nak. Kata Bu Bidan, kamu sekarang sedang mencari jalan keluar untuk keluar dari perut Umi, sedangkan kata Umimu, "Aisyah berjuang dari dalam, Umi bantu dari luar" itu yang selalu diucapkannya.

Nak, ini pertama kalinya Abi dan Umimu bersama memasuki Bulan Romadhon, sebelumnya sendiri sendiri, sekarang sudah dalam ikatan keluarga. Kami harap kamu lekas keluar dan bergabung bersama kami untuk menjalankan puasa ini nak, biar Romadhon kami penuh cerita seru bersama kamu.

Abi dan Umi sayang kamu nak.

By Abi Aisyah

No comments:

Post a Comment