My Brother Giving Up

10 Juni 2016
Well well well, kemaren adik bungsu daftar masuk Pondok Pesantren Darussalam Gontor 14, baca dulu postingan aku sebelumnya (klik disini).
Hari ini, sekitar pukul 14.30 wib adik pulang kerumah, why??
Tadi pagi sekitar pukul 10.00 wib, teman sekamarnya yang juga berasal dari Buatan II, nelpon orangtuanya dan bilang bahwa dia ingin pulang, sudah tidak sanggup lalu meminta orangtuanya untuk menjemputnya, Mungkin itu juga yang mempengaruhi adik bungsuku, karena temannya pulang dia juga ikutan ingin pulang. Yaa namanya juga anak anak, mereka masih labil beud, mereka masih ikut ikutan teman.

Semenjak dia kami antar kemarin, sorenya menjelang berbuka puasa Ibu nangis kuat, sehingga kehilangan selera untuk berbuka puasa, mungkin teringat olehnya adik disana, berbukanya gimana? mandinya gimana? tidurnya gimana? sahurnya gimana? Bahkan hingga mau tidurpun Ibu masih sedih. Bapak, Aku dan Ayi udah coba membujuk agar makan sedikit biar tak sakit, tapi begitulah sampai malam Ibu tidak makan nasi, berbuka hanya minum air setengah gelas, seperti kehilangan semangat.
Lain Ibu lain pula Bapak, Bapak terlihat kuat dan tegar, tapi setelah berbuka puasa, Bapak demam, aku rasa itu juga karena adik bungsuku, mereka mengkhawatirkannya. Yang biasanya Bapak jarang jarang sakit, Bapak selalu memperhatikan kesehatannya, tapi kemarin seolah ada yang hilang dari mereka.

Begitulah perasaan orangtua, sebelumnya aku ada bilang bahwa adik tu biasa dimanja, yaaaa itu lah faktornya mungkin, tak bisa berada jauh dari orangtua, ya bagaimana lagi Ibu menelpon Bapak yang sedang kerja, "Yo biolah dio balik, daipado sakit lak budak tu disano" ngertikan ya?? maksudnya "Biarkanlah dia pulang, daripada sakit pula nantik disana". Akhirnya adik pulang dengan mobil bersama temannya itu, dan niat Sekolah di Pesantren pun batal, dia ingin Sekolah di SMP yang ada di Kampung kami saja. Setelah adik pulang, tampaknya Ibu lebih bersemangat, beeeeda beud sama sebelum adik pulang, mungkin semangatnya ada pada anaknya, itu lah orangtua.

Sooo. . Biarlah, jika ingin pun adik jadi sholeh tak perlu di Pesantren di tempat lain pun bisa, tergantung cara kita mendidiknya, yaa semoga itu juga bisa jadi pelajaran buat adik, jangan terlalu cepat mengambil keputusan karena mengikuti teman. Akhir kata Wassalam

By Blank

No comments:

Post a Comment