08 Mei 15 (Laundry, Jum'at dan Malam di Enok)
Pagi
dirumah bang Iby, kegiatan kami nyuci baju karena dari sekre BRIMASPALA kemaren
belum ada nyuci baju, jadi pas ada kesempatan nyuci baju ya kami langsungkan
nyuci, menjelang tengah hari kami bersiap untuk Sholat Jum’at, untuk mandi kami
antri dulu soalnya kami bingung antara makan dulu atau sholat dulu, jadi
setelah lama barulah terputuskan sholat dulu, bang Ayim, bang Fandi dan bang
Gusti pergi duluan, sedangkan aku dan bang Iby pergi belakangan, jadi pas kami
setengah perjalanan ke Mesjid ternyata orang udah raka’at kedua dan kamipun
putar haluan, mumpung lagi tak ada orang, aku dan bang Iby menggantinya dengan
sholat Zuhur berjama’ah. Setelah sholat kamipun makan siang dirumah bang Iby
dengan lauk udang, di Enok udang jadi biasa bagi mereka, kami yang jarang jumpa
udang ya senang sekali, kami lahap makan udang tersebut tanpa menghiraukan lauk
yang lain.
Menjelang
sore saat yang lain memutuskan untuk tidur siang aku kebelakang, terlihatlah
bapak bang Iby sedang nulis nulis, “lagi ngapa tu pak?”, “ini lagi nulis siapa
siapa yang ikut ke O2SN, panitia tu kemaren tak ditulisnya, jadi bingung saya”
begitulah percakapannya, kami ngobrol agak banyak. Aku tahu bahwa bekas luka
ditangan bapak bang Iby itu adalah bekas parang yang dibuat oleh perampok yang
merampok SD kemaren, setelah puas ngobrol aku pergi tidur. Aku bangun sekitar
jam 7 malam, pas aku bangun bang Ayim sudah pulang ke Tembilahan kota
tinggallah kami berempat menikmati makan malam, setelah selesai makan malam
kami pergi keluar untuk melihat suasana malam di Enok, terpaan angin malam dan
kami yang berada di tepi sungai membuat rasa dingin semakin menusuk, kami
ngumpul di Dam kalau di Siak aku bilangnya turap, sekitar sampai jam 10 kami
pun pulang ke rumah bang Iby dan langsung istirahat.
09 Mei 15 (Sampan, OASIS, JATI)
Ini
hari kepulangan ke Pekanbaru, sebelum pulang kami dibekali nasi dan lauk oleh
ibu bang Iby untuk di makan di perjalanan, setelah semua persiapan selesai kami
pamit pulang sama orangtua bang Iby, kami menyebrang menggunakan sampan dayung
kuotanya cukup lah untuk 2 motor, tapi masih was was juga karena pas kami naik sampan itu aku melihat air sungai itu masuk dari celah celah samping sampan, sebetulnya yang aku khawatirkan bukan akunya, karena aku bisa berenang yang aku khawatirkan tu motornya, bang Iby mungkin santai aja karena dia udah terbiasa dengan yang seperti ini.
Kami pulang dengan jalan yang berbeda, pas
pergi kemaren dari kota nyebrang ke Enok, pulangnya kami tidak melewati kota
lagi karena tembusnya nanti langsung ke Rengat, di Rengat kami mampir dulu ke
OASIS karena aku belum pernah ke sana jadi aku ingin tau dimana sekre mereka,
kami makan siang dulu di OASIS, mereka tetap membelikan kami nasi padahal kami
dari Enok dah bawa bekal udah kami bilang juga sama orang tu sebelum dia pergi keluar beli nasi, akhirnya kami makan juga lah nasi yang orang tu beli,
sedangkan bekal kami masih lengkap. Pulang dari OASIS kami singgah dulu foto
foto di Danau Raja yaitu salah satu wisata di Rengat dan sambil menyebarkan
banner kampus terakhir sisa dari Tembilahan kemaren, setelah itu melanjutkan
perjalanan, sesampainya di Sorek pas Maghrib saat itu kami istirahat dirumah
kawannya bang Iby, bang Fandi, dan bang Gusti karena mereka satu kelas di
kampus, kami istirahat sambil makan malam dirumah bang Hendri kali ini yang
kami makan adalah bekal kami agar beban jadi berkurang, selesai makan kami
pamit pulang sama bang Hendri dan menuju Pekanbaru.
Jarak dari Sorek ke
Pekanbaru hanya memakan waktu 1 jam lebih, kami niat singgah di UIR dulu karena
ada undangan ulang tahun mapala JATI, ternyata di JATI isinya ya orang orang yang ikut PURNAMA kemaren juga, mereka ngumpul lagi dengan mereka mereka(nah loh ngerti ga?) mungkin karena pas PURNAMA udah terbentuk rasa akrabnya jadi udah asik aja ngumpulnya, dan yang diceritakan pun masalah PURNAMA kemaren, ya seperti itu lah, pulang dari JATI barulah aku istirahat,
dan ceritapun selesai sampai sini.
No comments:
Post a Comment