Cerita PURNAMA PA RIAU IV (part 1)

Nah kembali aktif lagi ni ngeblog, , setelah kegiatan yang padat. Kali ini aku mau share tentang kegiatan kami saat PURNAMA PA RIAU IV yang diadakan di Tembilahan. Pertamanya aku jelaskan dulu PURNAMA itu apa, , biar ga ngambang. PURNAMA PA RIAU (Pertemuan Bersama Pencinta Alam Se Riau) yaitu kegiatan yang diadakan para pencinta alam se-Riau.
           PURNAMA PA RIAU IV ini adalah kegiatan yang ke empat kalinya setelah yang pertama diadakan di Pasir Pangaraian (Mapala Polipera) terus yang kedua di Bengkalis (Mapala LAKSMANA) yang ketiga di Rengat (Mapala OASIS) dan sekarang yang keempat di Tembilahan (BRIMASPALA UNISI). Kegiatan PURNAMA ini berupa Kongres, membahas isu lingkungan dan solusinya, aksi dan wisata. Kegiatan ini diadakan mulai tanggal 01 Mei sampai 06 Mei 2015, nah ini mau aku ceritakan ngapain aja di Tembilahan.
           Tim dari WANAPALHI berangkat 6 orang (Opung, Ayim, Iby, Gusti, Fandi dan aku Blank), aku dan bang Fandi nyusul tanggal 02 Mei karena ada beberapa urusan dulu yang harus diselesaikan.

02 Mei 15 (Melewati 4 Kabupaten)

          Sekitar jam 03.30 sore kami berangkat dari Pekanbaru, singgah sebentar di SPBU Pelalawan untuk istirahat dan ngisi BBM. Istirahat sekitar setengah jam lalu berangkat lagi, kami melewati Kabupaten Pelalawan, terus berhenti sholat Maghrib di Lirik lalu melanjutkan lagi perjalanan, saat itu masih gerimis jadi kami memutuskan untuk lanjut tanpa mengkhawatirkan hujan, kira kira baru setengah jam berjalan kamipun diserbu hujan lebat, akhirnya kami istirahat ditempat makan sambil makan dan menunggu hujan berhenti, agak lama juga kami berhenti di rumah makan itu, soalnya hujan lebat yang tak kunjung reda membuat kami tak bisa melanjutkan perjalanan.
            Sekitar jam 09.00 malam kami melanjutkan perjalanan, sampai di Rengat singgah lagi di SPBU untuk refiil, malam itu aku kira kami sudah dipinggir sungai, rupanya kami melewati tempat wisata Danau Raja, mungkin karena malam jadi tak terlalu fokus lagi. Jalan menuju Tembilahan agak membingungkan sampai sampai kami bertanya pada warga sekitar lima kali berhenti untuk menanyakan arah jalan ke Tembilahan. Saat hampir memasuki kota kami banyak melewati jembatan, ntah berapa jembatan yang kami lewati setiap 1 km ada satu jembatan, karena Tembilahan dijuluki kota seribu parit dan sekarang karena banyaknya jembatan dijuluki kota seribu jembatan, rantai motor kami sempat kendor parah, “bang, di motor ni ada kunci kunci?”, “ndak, kuncinya di motor abang”, aku kasi tau dulu kami berangkat meminjam motor Efri (anggota WANAPALHI), karena motor bang Fandi pajaknya mati dan motor aku gearnya udah runcing runcing makanya minjam motor orang. Oke balik lagi, kami berhenti di sebuah bengkel yang udah tutup, aku kira bang Fandi sengaja milih bengkel untuk minjam kunci, rupanya dia ndak tau kalau itu bengkel dia cuma lihat pintunya masih terbuka terus bisa minjam kunci sama orang orang itu, udah lama baru dia sadar “oiya ini bengkel rupanya”. Kami pinjam kuncinya aja, karena montirnya tidak ada, orang disitu hanya bisa membuka kan tempat kunci kunci berada, aku pinjam kuncinya lalu aku betulkan rantainya, alhamdulillah sedikit sedikit aku ngerti lah tentang motor, setelah rantai bagus kami berangkat lagi, sempat dibilangin sama orang bengkel disini kalau malam rawan mungkin sering terjadi perampokan, dia menyarankan agar seiring dengan mobil, saran kami terima pas ada mobil lewat kami ikuti dari belakang, dan akhirnya sampai lah kami di UNISI (Universitas Islam Indragiri).


03 Mei 15 ( Kongres )




            Kami sampai sekitar jam setengah 1 pagi, kami datang disambut oleh seorang panitia. Aku langsung cari air untuk cuci muka sama mencuci bagian bagian yang kotor, maklum lah namanya juga jalan dalam hujan, saat itu semua peserta lagi pemilihan pimpinan sidang diruangan yang disediakan panitia untuk kongres, begitu aku masuk yang pemilihan pimpinan sidang sudah selesai, terpilihlah.
Pimpinan Sidang I yaitu Sigit dari KPA EMC2 (Kelompok Pencinta Alam Einstein Mapalindup Ceria Club)
Pimpinan Sidang II yaitu Tengku Muhammad Ibrahim dari WANAPALHI (Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup)
Pimpinan Sidang III yaitu Marul/Kijang dari Mapala LAKSMANA (Mahasiswa Pencinta Alam LAKSMANA)
Sidang ditunda dan dilanjutkan jam 09.00 pagi. Semua peserta disuruh istirahat untuk kegiatan paginya, bukannya istirahat teman teman malah asik buat kegiatan sendiri, ada yang main gitar, main kartu, ada juga yang masih nongkrong di sekre BRIMASPALA, aku dan bang Fandi langsung ke sekre untuk registrasi dan mengambil baju PURNAMA, setelah itu aku istirahat.
            Jam 08.00 kawan kawan sudah bangun dan bersiap siap untuk melanjutkan kongres, tapi tetap aja masih ada yang ngaret, syarat boleh diadakan kongres adalah apabila setengah tambah satu dari peserta yang hadir barulah kongres bisa dimulai, ya akhirnya mulainya jam 9.30, kongres berlangsung sampai jam 11 malam dengan dua kali istirahat (makan siang dan makan malam). Hasil dari kongres tersebut yaitu adanya rekomendasi internal dan external dan juga program kerja PURNAMA yaitu “Ekspedisi puncak tertinggi Riau”, dalam kongres juga memutuskan siapa tuan rumah berikutnya, saat pemilihan tuan rumah ada beberapa perdebatan dan akhirnya terpilihlah PAMAPA (Pelalawan Mahasiswa Pencinta Alam).

            Setelah selesai kongres aku diajak Fadjri dari Mapala Natural untuk cari makan di luar, kami pergi ke kota Tembilahan, pulangnya aku mampir dulu ke ATM, pulang pulang peserta dan panitia lagi briefing untuk melakukan aksi besok, aku mau mandi dulu, jadi besok pas aksi tak perlu mandi lagi, setelah mandi para aktor yang ikut aksi besok mengadakan geladi dan tim karikatur juga sedang menyiapkan karikaturnya, aku langsung saja istirahat.

Lanjut part 2

No comments:

Post a Comment