13 Juli 2015
Tak berapa lama lagi kita akan memasuki Syawal yaitu hari raya Idul Fitri, semua orang orang berbahagia, anak anak bergembira menyambut hari nan fitri. Baju baru, celana baru, sepatu baru dibelikan oleh orangtua mereka, ketupatpun sudah mulai dibuat untuk menyambut hari yang mulia tersebut.
Ada beberapa dari kita yang merasa sedih saat Ramadhan akan pergi, yaitu mereka mereka yang beriman, mereka sedih Ramadhan pergi bulan yang penuh dengan pahala, berlimpah berkah, mereka takut tidak akan berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun depan.
Ada juga mereka yang bersedih karena mereka tidak mempunyai baju baru, celana baru atau sepatu baru, yaitu saudara saudara kita yang kurang mampu, apakah kita biarkan mereka melalui hari yang suci ini dengan perasaan sedih sedangkan kita bergembira, alangkah baiknya kita bersama sama berbahagia, jadi bagi kita yang punya rezeki lebih, sumbangkanlah sedikit kepada saudara kita yang kurang mampu agar mereka juga bisa merasakan apa yang kita rasakan.
Ada lagi yang bersedih bukan karena tidak punya baju dan celana baru, mereka sedih karena tidak lagi punya ayah dan ibu, yaitu adik adik kita yang yatim maupun piatu, mereka ingin merasakan lebaran bersama orangtua, tapi apalah daya mereka sudah tak punya. Tidakkah kita ingin membantu mereka, walaupun kita bukan orangtua mereka setidaknya mereka merasakan bagaimana rasanya lebaran bersama sama keluarga.
"Aku dan pemelihara anak yatim, akan berada di syurga kelak", sambil mengisyaratkan dan mensejajarkan kedua jari tengah dan telunjuknya, demikianlah sabda baginda s.a.w. (H.R. Bukhari)
Dalam hadis yang lain baginda s.a.w. bersabda "Sebaik-baik rumah tangga muslim ialah yang di dalamnya ada anak yatim yang dilayani dengan baik"(H.R. Ibnu Majah)
Hadist diatas mudah mudahan menjadi acuan kita untuk menyikapi anak anak yatim.
Ya, mungkin aku tidak pintar dalam menyampaikan hal yang demikian, tapi aku harap kalian mengerti, jika ada yang salah dalam hadist atau yang lainnya mohon dikoreksi.
By Blank
No comments:
Post a Comment