Berpetualang : Lubuk Torok

Selasa, 7 Juli 2020
Indah bukan?

Jadi ceritanya hari Sabtu dan Ahad kemaren aku kembali berpetualang, kali ini kami camping bukan lagi pergi pagi pulang sore. Tujuannya ke Lubuk Torok, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, sudah lama sekali aku tidak kesana. Jika kuhitung sudah 2 tahun lebih, fikiranku langsung menebak bahwa pondok yang ada di dalam itu sudah rubuh. Tim yang berangkat  berjumlah 5 orang - Aku tentunya, Ust. Ardi, Ust. Dayu, Ust. Said dan Hendra temannya Ust. Said-.
Kami berangkat dari Pekanbaru sekitar jam 17:00 wib, jelas saja sampainya akan kemalaman, aku tidak masalah karena sudah terbiasa tracking malam hari, walaupun resikonya tentu saja besar. Tapi mau bagaimana lagi, kami seharusnya sudah pulang dari sekolah pukul 12:00 wib, karena mengejar tugas membuat video pembelajaran jadi keberangkatannya yang kami tunda. Alih alih sampai di desa sana pukul 20:30 wib, ya tentulah istirahatnya makan, sholat dan isi bahan bakar. Sampainya kami singgah di rumah Nano -yang aku ingat wajahnya aja aku lupa namanya kemaren- dia yang biasa ngantar orang ke Lubuk Torok, dia sudah sangat fasih jalan kesana. Tapi sebelum tracking kami ketempat Pak De, aku juga tak tanyakan namanya, soalnya setiap kami kesana kami nekat bawa motor kedalam, jadi jarang kenal dengan penduduk desa, kenalnya paling dengan almarhum Pak De Yanto, yang buat pondok didalam itu.

Kami bertemu dengan rombongan dari Pekanbaru juga, mungkin mereka sekitar 12 orang soalnya 6 motor, ternyata anak anak dari UIR -Universitas Islam Riau- yang juga mau masuk ke Lubuk Torok, jelas saja rombongan makin ramai untuk berpetualang makin asik.

Dijalan kami hanya mendengar celotehannya Ustadz Dayu, karena sama sama kita ketahui, mulutnya susah sekali direm, tapi tanpa celotehannya perjalanan akan terasa sepi, ada plus minusnya jugalah. Seingatku kami tracking jam 21:00 wib dari rumah Pak De, diperjalanan banyak lupa lupa jalan karena tracking malam, maklum saja kalau siang tentu saja jelas. Sempat terpisah dengan rombongan yang dari UIR karena speed mereka lambat, mereka sambil bercerita sedangkan kami tancap gas. Tracking malam memakan waktu hampir 2 jam, betapa terkejutnya aku ternyata pondok itu masih berdiri dengan kokohnya. Jadilah kami sampai sekitaran jam 23:00 wib, setelah itu disusul kawan kawan dari UIR, setelah beberes masak dan makan, aku tidur karena lelah diperjalanan, lagipun sudah lama aku tak begadang, mereka masih saja melanjutkan cerita, ternyata saat aku terbangun di waktu subuh itu, mereka ada yang baru hendak tidur.

Setelah sholat subuh, aku mencoba untuk beraktifitas, karena cukup dingin untuk hanya terdiam. Aku masak air, kubuat Energen -tidak disponsori ya ini- panas. Sekitar hampir jam 06:00 wib Ustadz Dayu mengajakku untuk berenang di Lubuk Torok itu, seketika ingatanku flashback, tentang tempat tempat dimana yang pernah aku duduki, lalui, lompati selami, luncuri. Sebelum mandi aku hunting sedikit foto dengan HP Samsung Galaxy A21s ku, untuk mendokumentasikan tempat ini.

Kami sudah mandi mandi sekitar 1 jam barulah yang lain menyusul, aku berada sangat lama didalam air, sekitar 4 hampir 5 jam, kupuas puaskan saja mandi, karena sepertinya akan jarang jarang lagi kami kesini. Setelah puas berenang kami makan siang, di tim UIR ada koki yang sangat handal jadi kami tidak perlu khawatir, tentu saja dapurnya kami gabung, logistik juga biar terasa hangatnya kebersamaan.

Setelah makan siang kami istirahat sebentar, foto foto lalu persiapan pulang, kalian tahu? Seperti biasa jalan pulang terasa lebih cepat dari pergi. Pulangnya pamit dengan Pak De, kami sampai kesekolah sekitar jam 21:00 wib, dengan lelah yang luar biasa dan besoknya harus masuk lagi kesekolah, karena hari Senin.

Jangan Tanya aku dimana, pasti yang motoin

Lelah babang deeek 

Aku mencoba membuat rock tower tapi hanya bisa 5 batu

Ustadz Ardi susah disuruh senyum

Ini Gear ku dalam perjalanan

By Blank


No comments:

Post a Comment