Engkau Bersama Orang yang Engkau Cintai

Selasa, 21 Juli 2020


Ini hadits yang diberikan kepada guru guru untuk pekan kedua kemaren, sebelum adanya jadwal baru. 
Dari hadits tersebut pasti faham dong makna yang terkandung didalamnya.

Nah jadi kemaren dijelaskan tentang hadits ini, agak tertegun juga mulanya karena tidak menyangka maknanya bisa sangat dalam. Menurutku cinta itu pengorbanan yang ikhlas, mumet kan tu memahaminya. 

Jika kita sudah sampai berkorban dan kita ikhlas, itulah cinta. Opiniku ya, jangan diambil mentah mentah, bisa saja opiniku ini salah. 

Jika kita cinta pada orangtua, pada saudara/i kita, istri kita, teman kita, nah kita akan bersama mereka insyaallah diakhirat kelak, maka alangkah baiknya jika yang kita cintai adalah orang orang yang sholeh, karena mereka bisa menjadi penolong di yaumil akhir nanti, dan kita akan dikumpulkan dengan orang yang kita cintai.

Nah, coba bayangkan orang orang yang kita cintai adalah orang yang dimurkai Allah, orang yang dibenci Allah dan Rasulullah, kita juga akan dikumpulkan dengan mereka, misal saja kita cinta dengan artis artis, youtuber youtuber, atlit atlit, kpop kpop, atau apalah namanya itu, nah kita juga akan dikumpulkan dengan mereka.
Jika youtubernya sholeh tidak masalah, itu malah menjadi motivasi, kalau youtuber yang sukanya mencak mencak, nge prank, yang mana perbuatannya itu tidak disukai oleh Allah dan Rasulnya.

Kita bisa saja bilang tidak mencintainya, tapi keseharian kita sudah meniru mereka, misal gaya jalan kita, gaya kita berpakaian, gaya kita berbicara seperti "whats up guysss!!" bukankah itu suatu bentuk cinta? Cinta itu seperti kita melihat sendal orang yang kita cintai saja itu ada rasa senang dalam hati kita jika kita mencintainya, pernah kan dengar seorang anak yang jarang berjumpa ayahnya, entah ayahnya tentara atau apalah, ketika dia pulang sekolah, dilihatnya diluar ada sepatu ayahnya, dia pasti mengejarnya atau paling tidak mencarinya.

Jika kalian pernah menonton "Kabhi Kushi Kabhi Gam" adegan saat anaknya yang diperankan oleh "Shah Rukh Khan" turun dari helikopter, digambarkan sang ibu langsung ada kontak batin, itu salah satu bukti cinta. 

Seseorang yang sangat pantas untuk kita cintai itu adalah Rasulullah, jika kita meniru gaya jalannya, gaya rambutnya, gaya bicaranya, gaya berpakaiannya, akhlaknya, mencontoh fisiknya saja insyaallah kita mendapatkan pahala, karena sunnah. Beliau adalah suri tauladan yang sangat sempurna untuk kita, saat kita susah untuk mencintainya, beliau sudah mencintai kita, bahkan sebelum hembusan nafas terakhirnya beliau masih sempat memikirkan umatnya, dan do'anya adalah biar rasa sakit sakaratul maut ini dipindahkan kepadanya, dia tidak mau umatnya merasakan sakitnya sakaratul maut, kurang cinta apalagi?

Sudahkah kita mencintai Rasul kita Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam? Nah bayangkan kalau kita mencintai Rasulullah, kita akan dikumpulkan bersama sama dengannya di yaumil akhir kelak, siapa yang tidak mau?
Coba kita sekarang mencontoh beliau, rasakan manfaatnya. Percayalah kalian tidak akan rugi, yang ada malah kita bertambah sehat, aman tenang dan nyaman. Percayalah!

Ikuti pola makannya, beliau makan untuk menegakkan punggung saja, tidak pernah berlebihan, kalau kita biasanya selagi belum kenyang tambah terus mengikuti hawa nafsu.

Ikuti cara beliau merawat diri, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, cara mandinya, cara memotong kuku, cara merawat bulu bulu yang ada pada tubuh, itu semua ada manfaatnya

Ikuti olahraga kegemarannya, Rasulullah punya olahraga kegemaran yaitu, berenang, berkuda dan memanah, sambil olahraga kita juga mendapatkan pahala.

Ikuti cara bergaulnya, semakin dekat orang kepadanya akan tambah sulit bagi orang itu mencari keburukannya, kalau kita semakin dekat orang kepada kita, makin tahulah orang itu keburukan kita dimana saja.

Ikuti cara bicaranya, beliau benar benar hati hati dalam berbicara, dan kata yang keluar dari mulut beliau semuanya kata kata yang baik.

Ikuti cara berdagangnya, sampai dalam berdagangpun beliau jujur, adil, tidak mengurangi timbangan, sambil berdagang beliaupun menjadi contoh.

Ikuti cara memimpinnya, beliau ketika memimpin, adalah pemimpin yang adil, bahkan pasukannya dicek ketenda satu persatu, kalau kita dalam kondisi perang begitu mungkin kita pentingkan ego sendiri.

Ikuti cara memuliakan tamu dan orangtua, beliau sangat memuliakan tamu, apalagi orangtua.

Masih banyak lagi teladan yang bisa kita ambil contoh darinya, jadi cintailah Rasulullah, jika ingin bersamanya di yaumil akhir kelak, jika tidak ingin bersama Rasulullah, ya itu pilihan kalian sendiri, aku bisa apa.

By Blank

No comments:

Post a Comment